Industri mode merupakan salah satu industri yang memiliki dampak terbesar terhadap lingkungan. Dari pekerjaan yang memerlukan ekstraksi sumber daya alam tingkat tinggi hingga limbah terkontaminasi yang mencemari tanah, dampak negatifnya sangat besar. Namun, banyak merek fesyen lokal mulai menyadari pentingnya keberlanjutan dan inovasi dengan cara yang ramah lingkungan.
Mereka tidak hanya fokus pada keindahan, mereka berupaya merawat tanaman dunia menggunakan metode produksi berkelanjutan.
Berikut adalah enam merek fesyen Indonesia dengan filosofi lingkungan dan merupakan pilihan tepat bagi mereka yang ingin berbelanja dengan tujuan.
1. Erigo: fashion berkelanjutan dengan sentuhan lokal
Erigo, salah satu merek pakaian paling populer di kawasan ini, mulai menerapkan konsep keberlanjutan dalam produknya.
Erigo berkomitmen untuk menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dalam produk-produknya, seperti kain yang dibuat dengan baik dan bahan-bahan organik. Mereka mengurangi penggunaan plastik dalam kemasan dan mendukung produksi berkelanjutan, yang membantu mereka mengurangi jejak karbon.
Komitmen mereka terhadap keberlanjutan menunjukkan bahwa mode dan kesadaran lingkungan dapat bekerja sama. Erigo membuka jalan bagi merek lokal yang ingin berinovasi di bidangnya.
2. Seperti yang terlihat oleh mata: mode menyentuh alam
Jauh Mata Memandang adalah merek fesyen yang sangat percaya pada pembangunan berkelanjutan. Mengutamakan penggunaan bahan ramah lingkungan, Jauh Mata Memandang menggunakan serat alami seperti bambu, katun organik, dan linen dalam koleksi pakaiannya.
Selain itu, mereka mengikuti prinsip slow fashion, yang berarti mereka tidak mengikuti tren cepat, tetapi lebih fokus pada kualitas dan keberlanjutan produk.
Mereka juga fokus pada pemberdayaan masyarakat lokal, bekerja sama dengan pengrajin tradisional untuk menciptakan produk yang tidak hanya melindungi lingkungan tetapi juga mendukung ekonomi lokal. juga sebuah tempat.
3. Bumi Umushi: Sepatu bagus, lingkungan
Bumi merupakan merek alas kaki lokal yang mengusung prinsip keberlanjutan dengan menggunakan material ramah lingkungan pada setiap sepatunya. Sepatu yang mereka desain terbuat dari bahan-bahan seperti karet alam, kain organik, dan kulit sehat.
Bumi juga mendukung program daur ulang dengan mengumpulkan sepatu bekas dan menawarkan diskon untuk pembelian sepatu baru. Dengan desain yang inovatif dan inovatif, Pijak Bumi menunjukkan bahwa gaya dan daya tahan tidak harus dipisahkan.
4. Bumi Sehat : fashion yang peduli terhadap lingkungan dan kesehatan
Bumi Sehat menawarkan pakaian berbahan organik yang tidak hanya baik bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesehatan pemakainya. Merek tersebut menggunakan bahan seperti kapas organik yang ditanam tanpa pestisida dan bahan kimia berbahaya, sehingga aman bagi kulit dan lingkungan.
Selain itu, Bumi Sehat menggunakan metode pewarnaan alami yang mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya. Komitmen perusahaan untuk membuat pakaian yang aman, nyaman, dan ramah lingkungan telah digemari oleh konsumen cerdas.
5. Kain katun: mode dan lingkungan
Ink Clothing merupakan brand pakaian lokal yang sudah lama dikenal dengan busana-busananya yang stylish dan trendi. Dalam koleksi terkini, perusahaan mulai beralih ke penggunaan material yang ramah lingkungan. Kapas Kapas sekarang menggunakan bahan organik dan teknologi efisien untuk mengurangi limbah dan jejak karbon.
Selain itu, Cotton Ink bertujuan untuk lebih meningkatkan produksinya dan memberi informasi kepada konsumen tentang cara pembuatan produknya, serta dampaknya terhadap lingkungan.
6. Perusahaan: Orang-orang baik dengan komitmen terhadap keberlanjutan
Department Store, yang dikenal dengan barang dagangan hasil produksi lokal, telah mulai bergerak menuju keberlanjutan dengan bermitra dengan merek lokal yang memproduksi pakaian menggunakan bahan berkelanjutan. Mereka juga menciptakan koleksi yang terbuat dari bahan ramah lingkungan, sehingga dampak lingkungannya minimal.
Dengan memprioritaskan keberlanjutan, toko kelontong juga mendidik pelanggan mereka agar lebih peduli terhadap produk yang mereka beli dan dampaknya terhadap lingkungan.
